Sabtu, 23 Januari 2010

Monkey Business


Band punk melodic ini beranggotakan Anggit (vokal+gitar), Aswin (Vokal+bass), Eko (lead gitar) Hazrin (dram). Mereka membuat klip untuk single L.L.L.L [Lika Liku Laki_laki].

Band ini berdiri tahun 2001 dengan nama awal TOYLAND. Di Jogja, nama mereka cukup dikenal lantaran cukup sering tampil dipanggung-panggung lokal. Namanya berubah menjadi Monkey Business sejak tahun 2003 diambil dari judul lagu band lawas, Skid Row [Kok sama dengan My Pet Sally?]. Klipnya, dibuat oleh Big Idea Production Jogjakarta.

Monkey Business adalah band yang mengusung punk sebagai dasar bermusiknya. Dalam versi mereka, musij yang mereka mainkan memiliki nuansa distorsi yang tebal dengan sound metal yang kental dipadu dengan melodi dan harmonisasi vokal serta beat drum yang cepat dan enerjik.Monkey Business terinfluence oleh MxPx, Green Day dan Blink 182.

Akankah mereka bisa mencuri perhatian pendengar musik di Indonesia?

Band PUNK


PUNK. Banyak yang salah kaprah mengindentikkan anak-anak punk. Menurut anggapan mereka-mereka yang “bergaya” punk secara fashion, punk adalah sepatu boot, celana ketat, rambut mohawk dan piercing di seantero tubuh. Benarkah?

Tentu saja tidak segampang itu pantas disebut anak punk. Menurut pengertian Craig O’Hara dalam The Philosophy of Punk (1999) mendefinisikan punk lebih luas, yaitu sebagai perlawanan “hebat” melalui musik, gaya hidup, komuniti dan mereka menciptakan kebudayaan sendiri. Nah, apakah yang sekedar bergaya sok punk, bisa disebut real punk? Oknum kalau itu.

Konon, gaya hidup punk itu selalu dengan pemberontakan. “Kami tidak setuju. Bagi kami punk itu sebuah spirit. Kalau kita sih ambil semangat bermusiknya saja,” jelas Dessy [lead itar], Jimbo [drum], dan Renyka [vokal/bas] yang tergabung di My Pet Sally Band ketika bertandang kantor redaksi TEMBANG.com, Rabu [16/02/2005].

Ngomong-ngomong soal punk, band Jogjakarta yang terbentuk tahun 2003 ini, cukup unik. Meski terang-terang memainkan punk melodic, mereka toh tidak berani mengkalim dirinya sebagai punk “habis-habisan”. Menurut mereka, menjadi punk tidak cuman fashion, tapi juga isi. “Yang penting isinya, bukan Cuma kemasannya aja mas,” celetuk Jimbo, satu-satunya “makhluk” ganteng di band ini. Konsep punk yang mereka pahami adalah, sebuah gaya hidup yang berhubungan dengan attidute tapi tetap ada filter. “Jiwa sosial, salah satu spirit punk yang kami ambil,” jelas Renyka, cewek kelahiran Tanjung [Kalsel], 17 November 1983 kalem.

Menyinggung sejarah My Pet Sally, menurut penjelasan Dessy, band mereka sebenarnya sudah cukup lama memainkan punk melodic sebagai pilihan bermusiknya. “Selagi punk melodic belum jadi trend seperti sekarang, kita sudah nekat memainkannya,” jelas cewek yang ngefans dengan BLINK 182. Kira-kita emapat tahun silam, ketika masih bernama Freunde, mereka tergolong punya fans yang tidak sedikit. “Kita seangkatan dengan Endank Soekamti, tapi dia mentas duluan,” celetuk Dessy sambil terkekeh. Endank Soekamti adalah band melodic punk yang naik daun dengan hits Bau Mulut. Yang unik dan cukup membedakan My Pet Sally dengan band melodic punk lainnya, dari tiga personilnya, dua orang cewek, satu orang cowok.

Meski punk terkenal dengan lirik-lirk provokatif dan lantang tentang pemberontakan, My Pet Sally memilih lirik cinta sebagai acuan. “Tapi bukan cinta yang menye-menye mas, istilahnya ketegaran cintalah,” terang Jimbo, cowok yang bernama asli Suryo Santoso sambil tersebyum.

Memang, untuk ukuran band punk yang cukup dikenal, My Pet Sally tergolong "anak manis". Jangan membayangkan personilnya akan bergaya aneh-aneh dengan piercing di sekujur tubuh. Belum lagi bayangan tukang mabok, main cewek, atau adegan-adegan kekerasan dalam aksi panggungnya. "Kita termasuk penganut no drugs, no smoke, no free sex," tandas Dessy yakin.

My Pet Sally termasuk jujur, lantaran mengatakan "tidak berani" hidup dari musik. "Musik tetap darah kami, tapi kami tidak menggantungkan hidup dari musik," repet Renyka. Tapi untuk mengatakan bakal jauh-jauh dari musik, mereka juga mengatakan tidak. "Pokoknya nggak jauh-jauh dari musiklah," kilah Jimbo, cowok yang lahir di Sleman, 21 Oktober 1982 ini yang diangguki personi lainya.

Personil My Pet Sally juga sadar, musik yang mereka mainkan juga tergolong trend perputaran musik. "Kalau suatu saat trendnya turun, kita sih tetap akan main punk. Hanya mungkin akan kita imbuh beberapa alat musik tradisional supaya berbeda," ujarnya sembari menyebut alat musik bigpipe dan flute Irlandia sebagai alat musik yang coba mereka sandingkan dengan musik punk.

Pertemuan dua kutub musik itu, akan dijadikan semacam ciri khas buat My Pet Sally. "Kita tidak pingin itu cuma jadi tempelan saja, tapi betul-betul utuh dengan musik yang kita mainkan," jelas Renyka serius.

Menanggapi tudingan musik punk rawan konflik sesama fans, mereka mengatakan semuanya itu sebenarnya bisa diatasi. "Musik ini memang membangkitkan adrenalin, jadi tampaknya seperti keras. Padahal mungkin saja mereka merayakan kegembiraan dengan moshing yang tampaknya rame, padahal sebenarnya tidak ada konflik," jelas Renyka masih serius.

Hal itu yang membuat mereka di band yang mulai sering dapat order manggng di luar Jogjakarta ini, merasa mempunya tanggungjawab moral untuk memberi pemberdayaan kepada fans mereka. "Kita juga pingin fans kita pinter dan bisa menikmati musik kita dengan asik," celetuk Dessy. Pembelajaran yang mereka lakukan memang tidak formal, karena My Pet Sally memilih edukasi lewat lirik atau dialog langsung dengan fans.

My Pet Sally termasuk beruntung, lantaran satu lagunya yang masuk kompilasi Berpacu Dalam Melodic dipilih sebagai single pertama dan dibuat video klipnya. "Yah semoga kami bisa makin dikenal dan diterima dengan baik di komunitas punk dimana saja," harap Jimbo, Renyka dan Dessy. Bener, tidak ada kekerasan dan perbedaan lagi...

Kamis, 17 Desember 2009


The Chemistry, Band "Dream Team"

Wah, ada band baru dengan muka-mukalama ni... dan biasanya band-band baru itu punya lagu yang temanya cinta melulu, tapi ngga buat Baron, Kin "The Fly", Eno "Netral", Ipang dan Yuke "Dewa 19" saat mereka bikin band The Chemistry.Karena mereka udah saling kenal cukup lama dan punya selera musik yang sama pula,makanya mereka bikin The Chemistry.
"Kita sering kumpul di tempat studionya Baron, sama-sama seneng Rock. Kita bikin project, yang temanya pertemanan. Makanya namanya Chemistry, karena banyak kesamaan," jelas Kin.
Musik mereka sendiri bergenre rock dan proyek ini emang bukan proyek yang punya target penjualan tinggi. "Pokoknya fresh, original and attitude,".
The Chemistry sendiri dalam waktu dekat mau ngeluarin single yang masih dirahasiakan judulnya.

Senin, 23 November 2009

GOODBOY BADMINTON

blog_11252490895,0438.jpg Band pendatang baru asal kota kembang ini kabarnya sedang masuk dapur rekaman untuk merilis album perdananya. Band yang dimotori oleh para mantan personel Rocket Rockers, Close Head dan Faceless ini akan dirilis oleh Heaven Records yang berisikan para pelaku lama scene pop-punk di Indonesia. Semoga rilisan mereka menyegarkan. (ucay)

Minggu, 18 Oktober 2009

CloseHead | Band Indie

CloseHead

CloseHead dibentuk pada tanggal 18 Januari 1997 , dengan mengusung aliran melodic bermula dari ide sekelompok anak muda penuh semangat yang menyukai musik yang beraliran Melodic Punk, maka terbentuklah sebuah band yang bernama CloseHead . Pada awal terbentuknya, CloseHead banyak dipengaruhi oleh band-band luar yang bergenre Melodic Punk seperti Not Available, MXPX, Blink
182, dan band lainnya. Seiring dengan berjalannya waktu, CloseHead mulai menciptakan lagu-lagunya sendiri dengan harapan semua orang dapat menerima lagu-lagu yang mereka ciptakan. Dalam perkembangannya untuk menciptakan suatu band yang solid, CloseHead banyak melakukan beberapa perombakan dalam segi formasi band. Pada awal terbentuk, CloseHead beranggotakan Aid (guitar Back.Vocal) Lam-Lam (Bass, Back. Vocal), Mario (Vocal. Guitar) dan Ijan (Drum). Kemudian terjadi banyak perombakan pada posisi Vocalist. Akhirnya pada tahun 2001, CloseHead dengan formasi Nannu (Vocal, Guitar), Aid (Guitar, Back. Vocal) Lam-Lam (Bass, Back. Vocal) dan Ijan (Drum) mulai menunjukan eksistensinya di jagad permusikan Indie baik di Bandung maupun luar kota. Setelah 4 tahun bertahan dengan formasi tersebut, akhirnya Nannu dan Ijan memutuskan untuk hengkang dari CloseHead. Sepeninggalan Nannu dan Ijan, CloseHead berjalan dengan 2 personil tetap dan 2 additional player pada Guitar dan Drum. Akhirnya pada tahun 2007, CloseHead mulai berdiri kembali dengan formasi yang baru yaitu, Lam-Lam (Bass, Vocal), Aid (Guitar, Vocal), Bobs (Drum), Anton (Additional Guitar, Back. Vocal) dan Iqbal (Additional Keyboard). Setelah melalui berbagai perkembangan musik khususnya di kota Bandung dan tampil dalam berbagai event musik, CloseHead mulai mencoba menampilkan warna musik mereka sendiri. Dan setelah mengikuti beberapa kompilasi yang bergenre Melodic Punk di Bandung.

CloseHead akhirnya menghasilkan sebuah mini album (EP) yang dirilis pada bulan Juli 2002 oleh My Own Deck Records dengan menampilkan 5 lagu andalannya. Kemudian pada tahun 2007, CloseHead merilis sebuah Split Album bersama Disconnected yang bertitle “DiscoPunkHead” dibawah naungan Heaven Records. Dan di Bandung sendiri, lagu CloseHead telah masuk dalam request line beberapa radio swasta terkemuka di Bandung, dan sebuah lagu CloseHead yang bertitle ‘Berdiri Teman’ sempat menjadi top chart Indie di sebuah radio swasta terkemuka di kota Bandung sampai dengan sekarang. Adapun visi dan misi CloseHead sendiri adalah menjadikan musik sebagai suatu warna kehidupan yang mampu berperan sebagai pelengkap kebutuhan hidup manusia. Dan menampilkan musik yang bisa diterima oleh semua kalangan dan menampilkan yang terbaik bagi para ’Teman’ CloseHead sendiri baik dalam live stages maupun dalam karya musik
add ClosEHeaD myspace : www.myspace.com/closeheadthree ClosEHeaD mail : closehead3@yahoo.com closeheadpunk@yahoo.com for booking and information : Ivan-081320343000.....081910539041

Angels & Airwaves Music CDs & Angels & Airwaves Music Memorabilia

Alternative rock band Angels & Airwaves was formed by former Blink 182 & Box Car Racer guitarist/vocalist Tom DeLonge. The line-up includes Offspring drummer Atom Willard and the former 30 Seconds to Mars bassist Matt Wachter who in early 2007 replaced Ryan Sinn, formerly of The Distillers. Angels & Airwaves first album "We Don't Need to Whisper" was released in 2006. The album "I-Empire" follows in 2007.